KELOMPOK KKN IPB BANTU UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI TEMPURANDUWUR LEWAT SOSIALISASI STUNTING DAN PERNIKAHAN DINI
Stunting merupakan permasalahan serius di Indonesia, Stunting atau kerdil adalah keadaan di mana anak balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan, angka prevalensi stunting di Indonesia pada 2021 sebesar 24,4%. Sedangkan prevalensi kasus stunting di wilayah Wonosobo mencapai 10,49%.
Balita stunting termasuk masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi. Pernikahan dini juga dapat menjadi penyebab stunting, sebab ketika ibu masih dalam fase pertumbuhan maka gizi yang didapatkan janin akan dibagi dengan ibunya. Oleh karena itu kelompok KKN-T IPB ingin lebih mengedukasi masyarakat Tempuranduwur tentang pentingnya pencegahan stunting dan pernikahan dini serta pentingnya kebutuhan gizi ibu dan balita.
Sosialisasi diadakan pada Dusun Pulo, Desa Tempuranduwur tepatnya berada pada madrasah pak Mustofa. Dusun Pulo dipilih sebagai lokasi sosialisasi dikarenakan jumlah ibu dan bayi pada Dusun Pulo merupakan yang terbanyak dibandingkan dengan dusun-dusun lain pada Desa Tempuranduwur. Sosialisasi diadakan tanggal 8 Juli 2022 pada pukul 08.30 hingga pukul 10.15. Agar pemaparan materi sosialisasi dapat lebih berkenaan maka bidan desa Tempuranduwur diundang sebagai pembicara pada sosialisasi stunting dan pernikahan dini ini.
Sosialisasi ini menargetkan ibu-ibu Desa Tempuranduwur sebanyak 60 orang. Pencegahan stunting dan pernikahan dini bukanlah sesuatu yang dapat diatasi dalam waktu singkat, oleh karena itu peserta sosialisasi diharapkan untuk membantu menyebarkan dan mengingatkan pengetahuan yang mereka dapat pada sosialisasi ini.